MDS-Note's blog yang menyediakan Info Terbaru dan Terheboh tanpa Bayar dan yang Penting Ikhlas.

  • RSS
  • Skype
  • Facebook
  • Yahoo

Archive for Juli 2013

I. Jaringan Komputer

  Jaringan Komputer berdasarkan Area dibagi atas 3 jenis, yaitu;
  1. Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi. Jarak maksimal jaringan LAN kuranglebih 1 km dengan kecepatan Transfer data 10, 100, bahkan sampai 1.000 MBit/s.
  2. Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. Jarak jaringan MAN bisa 10 km - 50 km.
  3. Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. Jarak maksimal jaringan WAN bisa sampai 1.000 km.

II. Topologi Jaringan

Topologi Jaringan Komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan yang lainya sehingga membentuk sebuah Jaringan, topologi biasa di rancang agar kita tau bagaimana jaringan yang akan dibangun.
Sebenarnya Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:

  1. Physical (Fisik), merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus.
  2. Logical (Logika), merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapatberkomunikasi dengan perangkat lainnya.
Pada dasarnya hanya ada 3 jenis Topologi Jaringan, yaitu: Bus, Ring, dan Star, akan tetapi semakin berkembangnya jaman, muncul jenis Topologi baru, seperti: Mesh, Pohon (Tree), Hybrid.

      1. Topologi Bus

Topologi Bus merupakan topologi dimana semua perangakat keras terhubung melalui kabel tunggal yang kedua ujungnya tidak tertutup dan masing-masing ujungnya menggunakan sebuah perangkat terminator. Jika alamat perangkat sesuai dengan alamat pada informasi yang dikirim, maka informasi akan diterima dan diproses. Jika tidak, maka informasi akan diabaikan. Biasanya di Tipologi ini menggunakan Kabel Coaxial dengan konektor BNC.
Kelebihan:
  • Jarak LAN tidak terbatas
  • Layout kabel sederhana
  • Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
Kekurangan:
  • Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
  • Kepadatan lalu lintas.
  • Diperlukan Repeater (Alat untuk memperkuat Sinyal) untuk jarak jauh.

      2. Topologi Ring

Topologi Ring merupakan topologi dimana setiap perangkat dihubungkan sehingga berbentuk lingkaran. Setiap informasi yang diperoleh akan diperiksa alamatnya oleh perangkat jika sesuai maka informasi akan diproses sedangkan jika tidak maka informasi diabaikan. Di Setiap Client (Workstation) akan ada suatu Perangkat (Alat) yang berfungsi untuk Pengirim Data dan Penerima Data. Jika di Client A pengaturannya Pengirim Data lalu Penerima Data, maka di Client B pengaturannya harus "Sama" agar bisa Terhubung. Sehingga Topologi Ring ini "cara kerjanya 1 arah".
Kelebihan:
  • Hemat kabel
  • Kecepatan pengiriman tinggi dari pada Topologi Bus
  • Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan dalam jaringan karena menggunakan konfigurasi point to point
Kekurangan:
  • Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
  • Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah titik/node yang terdapat pada jaringan.
  • Kerusakan salah satu perangkat dapat menyebabkan kelumpuhan jaringan.

      3. Topologi Star

Pada Topologi Star terdapat Perangkat Pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. Sedangkan perangkat lain terhubung dengan perangkat pengendali sehingga pengiriman data akan melalui Perangkat Pengendali. Perangkat Pengendali ini dapat berupa Hub atau Switch. Jika memakai Hub, saat mengirim data, data akan disebarkan ke semua Client yang tersambung pada Pengendali (Hub) sehingga kecepatan Transfer data akan terbagi juga. Jika IP yang dituju cocok, maka data tersebut akan diterima, jika tidak sama akan diabaikan/ditolak. Jika memakai Switch, saat mengirim data, data akan langsung menuju ke IP yang dituju. Sehingga kecepatan Transfer data Tinggi, karena di Switch ada Proses Pengalamatan. Biasanya di Tipologi ini menggunakan Kabel UTP Cat5.

Kelebihan:
  • Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang bersangkutan.
  • Tingkat keamanan termasuk tinggi.
  • Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
  • Akses Kontrol terpusat.
  • Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
  • Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
  • Paling fleksibel.
Kekurangan:
  • Jika Node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
  • Boros dalam pemakaian kabel.
  • Hub/Switch jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
  • Jika menggunakan Switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
  • Biaya jaringan lebih mahal dari pada Topologi Bus atau Ring.

      4. Topologi Mesh (Jala)

Topologi Mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam Topologi ini setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links). Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada Topologi ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports), dengan Catatan "n" adalah banyaknya Komputer. Jika ada 5 Komputer yang akan dihubungkan, maka memerlukan Kabel Koneksi 5(5-1)/2= 10, dan setiap Komputer harus memiliki Port I/O sebanyak 5-1= 4.

Topologi Mesh
Kelebihan:
  • Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
  • Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
  • Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
  • Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
  • Tidak memerlukan protocol tambahan karena tidak ada fungsi switching.
Kekurangan:
  • Biaya cukup mahal, karena membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam Topologi ini, maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O
  • Memerlukan Ruangan yang Cukup Besar, karena terlalu banyaknya kabel.

      5. Topologi Tree (Pohon)

Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara Topologi Bintang dan Topologi Bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau Backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke Hub, sedangkan Hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 ke komputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.

Kelebihan:
  • Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan.
Kekurangan:
  • Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

      6. Topologi Hybrid

Topologi Hybrid adalah kombinasi dari dua atau lebih Topologi berbeda berpadu menjadi satu bentuk baru pada sistem jaringan komputer. Bila Topologi berbeda terhubung ke satu sama lainnya dan tidak menampilkan satu karakteristik topologi tertentu maka bentuk desain jaringan ini baru disebut Topologi Jaringan Hybrid.
Jika Topologi Jaringan Ring Star terdiri dari dua atau lebih Topologi Star terhubung menggunakan Multistation Accses Unit (MAU) sebagai hub terpusat. Dan jika Topologi Jaringan Bus Star terdiri dari dua atau lebih Topologi Star terhubung menggunakan batang bus (Bus batang berfungsi sebagai tulang punggung jaringan).
Topologi Jaringan Ring Star
Topologi Jaringan Bus Star
 
Kelebihan:
  • Kecepatan topologi konsisten, seperti menggabungkan kekuatan dari masing-masing topologi dan menghilangkan kelemahannya. Oleh sebab itu Topologi jaringan hybrid sangat efisien.
  • Jenis topologi dapat dikombinasikan dengan jenis-jenis topologi jaringan komputer lain tanpa harus membuat perubahan apapun pada  topologi yang telah ada.
  • Keuntungan yang menonjol Topologi Hybrid adalah Fleksibilitas. Topologi Jaringan Hybrid dirancang sedemikian rupa sehingga dapat diterapkan untuk sejumlah lingkungan jaringan yang berbeda.
Kekurangan:
  • Karena merupakan penggabungan beberapa bentuk menjadi Topologi Hybrid, maka pengelolaan Topologi  akan menjadi lebih sulit.
  • Dari segi ekonomisnya Jaringan Hybrid sulit dipertahankan karena membutuhkan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan Topologi Jaringan yang murni dalam satu bentuk. Faktor biaya dapat dihubungkan dengan biaya penambahan Hub dan biaya pengkabelan yang meningkat untuk membangun bentuk Topologi ini.
  • Instalasi dan konfigurasi dari Topologi ini sulit karena ada Topologi yang berbeda yang harus dihubungkan satu sama lainnya, pada saat yang sama harus dipastikan bahwa tidak satupun dari node dijaringan gagal berfungsi sehingga membuat instalasi dan konfigurasi Topologi Hybrid menjadi sangat sulit.

III. IP Address

Semakin berkembangnya jaman, Teori bahwa Sistem Jaringan Komputer meliputi Lan, Man, dan Wan itu sudah tidak berlaku, dikarenakan Faktor Area (Jarak) sudah tidak mempengaruhi Jaringan melainkan yang mempengaruhinya adalah IP Address. Ada 2 macam IP Address,yaitu: 

1) IP Private
IP Private adalah IP address yang digunkan untuk lingkup intranet, host yang menggunakan IP Private hanya bisa diakses di linkup intranet saja.  Contoh : IP private akses di LAN modem menggunakan IP Private 192.168.1.1. IP Private terbagi menjadi beberapa kelas, yaitu:
kelas A = 10.0.0.0 – 10.255.255.255.255/8
kelas B = 172.16.0.0 – 172.31.255.255/16
kelas C = 192.168.0.0 – 192.168.255.255/24

2) IP Public
IP Public adalah IP address yang telah ditetapkan oleh InterNIC  dan berisi beberapa buah network ID yang dijamin unik yang digunakan untuk lingkup internet, host yang menggunakan IP public dapat diakses oleh seluruh user yang tergabung diinternet baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui proxy/NAT). IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203. Contoh : IP Public adalah akses Speedy modem yang merupakan IP Public 125.126.0.1
 
IP Address (Internet Protocol Address) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.

   1. IP versi 4 (IPv4)

Alamat IP versi 4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4 yang panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol. Bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Ada beberapa jenis IPv4, yaitu:
1) Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.

2) Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  
3) Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

IPv4 juga terbagi menjadi berbagai kelas, sehingga ada perbedaan antar kelas, seperti ini.

Kelas A 
Kelas A mempunyai nilai oktet pertama 0-127 (0 dan 127 dicadangkan) dengan nilai binernya adalah 00000000 sampai 01111111, maka IP Address A yang valid di gunakan di mulai dari 1.0.0.0 sampai 126.255.255.255 dan default subnetnya adalah 255.0.0.0 yang dapat membentuk 128 jaringan dengan masing-masing jaringan dapat menampung 16.777.214 Host sehingga Ip kelas A ini di gunakan jaringan Host yang berskala besar.
Format penulisannya: 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH

Kelas B
Kelas B nilai mempunyai nilai oktet 128-191 dengan nilai binernya adalah 10000000 sampai 10111111, maka IP Address B yang valid di gunakan di mulai dari 128.0.0.0 sampai 191.255.255.255 dan dengan default subnetnya 255.255.0.0 mempunyai Jumlah Network 16.384 dengan Host 65.534
Format penulisannya: 10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH

Kelas C
Kelas C nilai oktetnya 192-223 dengan nilai binernya adalah 11000000 sampai 11011111, maka IP Address C yang valid di gunakan di mulai dari 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255 dan default subnet nya adalah 255.255.255.0 jumlah Network yang dapat di gunakan 2.097.150 dengan jumlah Host Id 254, Host pengalamatan pada Kelas C hanya di gunakan pada jumlah Host yang kecil.
Format penulisannya: 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH

Kelas D
IP ini digunakan untuk Multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa Komputer. IP ini nilai oktetnya 224-239 dengan nilai binernya 11100000 sampai 11101111, maka IP Address D di gunakan mulai dari 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255.

Kelas E
IP ini digunakan untuk Eksperimen. IP ini oktetnya 240-254 dengan nilai binernya 11110000 sampai 11111111, maka IP Address E di gunakan mulai dari 240.0.0.0 sampai 254.255.255.255.

   2. IP versi 6 (IPv6)

Alamat IP versi 6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6 yang panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv6 adalah 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.

Sumber:
https://www.google.com/
Definisi Lan, Man, Wan
Topologi Jaringan
Macam Macam Topologi
Topologi Hybrid
IP Address
Macam Kelas IP
Kelas - Kelas IP Address