MDS-Note's blog yang menyediakan Info Terbaru dan Terheboh tanpa Bayar dan yang Penting Ikhlas.

  • RSS
  • Skype
  • Facebook
  • Yahoo

Archive for 2013

Perangkat Jaringan Komputer adalah sebuah hardware yang terhubung ke jaringan yang berfungsi sebagai jaringan komunikasi data. Ada banyak perangkat jaringan komputer, seperti:

   1. NIC (Network Interface Card)
 
NIC (Network Adapter) adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat Fisik, dan NIC yang bersifat Logis. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang disebut sebagai MAC address, yang dapat bersifat statis atau dapat diubah oleh pengguna. Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan. Media yang umum digunakan, antara lain adalah kabel UTP Category 5 atau Enhanced Category 5 (Cat5e), kabel fiber-optic, atau radio (jika memang tanpa kabel).

       a) Fisik
NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam motherboard komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus ISA, bus PCI, bus EISA, bus MCA, atau bus PCI Express. Selain berupa kartu-kartu yang ditancapkan ke dalam motherboard, NIC fisik juga dapat berupa kartu eksternal yang berupa kartu dengan bus USB, PCMCIA, bus serial, bus paralel atau Express Card, sehingga meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang mobile).

Kartu NIC Fisik terbagi menjadi dua jenis, yakni:
  • Kartu NIC dengan media jaringan yang spesifik (Media-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis berdasarkan media jaringan yang digunakan. Contohnya adalah NIC Ethernet, yang dapat berupa Twisted-Pair (UTP atau STP), Thinnet, atau Thicknet, atau bahkan tanpa kabel (Wireless Ethernet).
  • Kartu NIC dengan arsitektur jaringan yang spesifik (architecture-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis, sesuai dengan arsitektur jaringan yang digunakan. Contohnya adalah Ethernet, Token Ring, serta FDDI (Fiber Distributed Data Interface), yang kesemuanya itu menggunakan NIC yang berbeda-beda. Kartu NIC Ethernet dapat berupa Ethernet 10 Megabit/detik, 100 Megabit/detik, 1 Gigabit/detik atau 10 Gigabit/detik.
       b) Logis
NIC logis merupakan jenis NIC yang tidak ada secara fisik dan menggunakan sepenuhnya perangkat lunak yang diinstalasikan di atas sistem operasi dan bekerja seolah-olah dirinya adalah sebuah NIC. Contoh dari perangkat NIC logis adalah loopback adapter (dalam sistem operasi Windows, harus diinstalasikan secara manual atau dalam sistem operasi keluarga UNIX, terinstalasi secara default, dengan nama interface lo) dan Dial-up adapter (yang menjadikan modem sebagai sebuah alat jaringan dalam sistem operasi Windows). Kartu NIC logis ini dibuat dengan menggunakan teknik emulasi.

   2. Kabel

Kabel jaringan digunakan untuk menghubungkan satu perangkat jaringan ke lainnya atau untuk menghubungkan dua atau lebih komputer, printer, scanner dll. Berbagai jenis kabel jaringan seperti kabel Coaxial, Twisted Pair, Fiber Optik.

       a) Coaxial 
Kabel Coaxial (atau coax pendeknya, berasal dari kata-kata “common axis”). Kabel coax memiliki kawat konduktor ditengahnya yang dikelilingi oleh material non-konduktif yang dinamakan dielektrik, atau insulator. Dielektrik ini kemudian dikelilingi oleh pembungkus yang sering kali terbuat dari kabel lilitan. Dielektrik mencegah tersambungnya konektor di tengah dan kabel pembungkus. Akhirnya, coax dilindungi oleh sebuah penutup luar yang pada umumnya terbuat dari bahan PVC. Konduktor bagian dalam membawa sinyal RF, and pelindung luar mencegah sinyal RF untuk meradiasi ke atmosfer, and juga mencegah sinyal luar dari mengganggu sinyal yang dibawa oleh pusat. Sebuah fakta menarik lainnya adalah sinyal frekuensi tinggi selalu berjalan pada lapisan luar konduktor: semakin besar konduktor di tengah, semakin baik sinyal akan mengalir. Hal ini dinamakan”efek kulit” atau “skin effect”. Untuk peralatan WiFi, biasanya kita menggunakan kabel coax dengan impedansi 50 ohm. Jika impedansi-nya tidak 50 ohm maka sinyal akan terpantul balik ke pemancar yang kemungkinan akan membuat jebol pemancar.

Adapun Jenis-Jenis Kabel Coaxial, yaitu:
  • Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
    Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.
    Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
    1. Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
    2. Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
    3. Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
    4. Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
    5. Minimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
    6. Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
    7. Setiap segment harus diberi ground.
    8. Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
    9. Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
  • Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
     
    Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC (Barrel Nut Connector atau Bayonet Net Connector) T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
    1. Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
    2. Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
    3. Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
    4. Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
    5. Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
    6. Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
    7. Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
    8. Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
    9. Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
       b) Twisted Pair
Kabel twisted pairmerupakan kabel yang terdiri dari dua kawat tembaga yang terselubung sedemikian rupa sehingga membentuk pola spiral. satu pasang kabel berfungsi sebagai link komunikasi. Kabel twisted pair dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
  • Unshielded Twisted Pair(UTP),  adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar mentega tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik. UTP biasa digunakan bersamaan dengan konektor RJ-45.
 
  • Shielded Twisted Pair (STP), merupakan bagian dari kabel tembaga yang memiliki dua pembungkus pada masing-masing kabelnya. Perbedaan yang Mencolok dari kedua jenis kabel ini adalah pada lapisan pelindungnya. Pelindung tersebut terdapat pada setiap pasang kabelnya yang dilindungi oleh timah dan setiap pasang kabel tersebut masing-masing dilapisi dengan pelindung. Kabel STP terdiri dari 4 jalinan yang erat dengan inci yang berbeda-beda pada tiap jenis STP. STP biasa digunakan bersamaan dengan konektor RJ-45 atau RJ-11. STP memiliki kinerja yang lebih baik dan kecepatan yang lebih tinggi dari pada kabel UTP, karena itu harga kabel STP sedikit lebih mahal dari pada Kabel UTP. 
 
       c) Fiber Optik 
Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar. Gambaran umum sistem transmisi fiber optik, sinyal yang digunakan adalah dalam bentuk digital, sedangkan penyaluran sinyal melalui serat optik adalah dalam bentuk pulsa cahaya. Pulsa cahaya diperoleh dari proses memodulasi sinyal informasi dalam bentuk digital kedalam suatu komponen sumber optik. Proses ini terjadi pada arah kirim, sedangkan pada arah terima melalui detektor optik, pulsa cahaya diubah kembali dalam bentuk sinyal digital.
Bila jarak antara stasiun pengirim dengan stasiun penerima berjauhan, sinyal pulsa cahaya yang ditransmisikan akan mengalami proses pelemahan yang disebabkan adanya rugi-rugi yang timbul selama proses pengiriman sesuai dengan panjang dan jenis saluran optik yang digunakan. Untuk mengatasi hal tersebut pulsa cahaya akan diregenerasikan sesuai dengan keadaan pada saat pengiriman. Proses ini terjadi pada stasiun pengulangan. Ada banyak konektor yang digunakan, seperti: konektor FC, SC, ST, Biconic, D4, SMA, dan MT-RJ.
  
   3. Switch

Switch pada dasarnya mempunyai fungsi seperti Hub yaitu sebagai pembagi sinyal dan penguat sinyal pada jaringan komputer akan tetapi switch lebih cerdas dari pada Hub karena Switch dapat mengenali alamat data yang harus ditransmisikan dan mampu mengatur lalu lintas data dalam jaringan secara lebih baik dibandingkan dengan Hub. Sehingga saat mengirim data, Switch ini akan langsung mengirim ke komputer yang telah dituju. Switch merupakan titik percabangan dari proses transfer data sehingga jika switch mengalami masalah maka seluruh koneksi jaringan dan proses transfer data akan terganggu. Switch biasanya memiliki banyak port yang akan menghubungkan ke jaringan komputer dan port - port tersebut akan berhubungan dengan konektor RJ 45.

Switch secara garis besar di bagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Switch Unmanaged adalah switch yang tidak dapat di ubah atau di konfigurasi, user hanya tinggal pasang pada jaringan dan switch langsung siap digunakan.
Switch Manageable memiliki fasilitas dan kemampuan yang lebih banyak untuk digunakan oleh user. User dapat menentukan beberapa setting dari sebuah switch, salah satunya adalah users dapat menentukan hanya port 1 sampai dengan 5 yang dapat terhubung ke network, juga port – port tertentu dapat berjalan di 100 Mbps  sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan LAN Card 10 Mbps, user juga dapat menentukan computer dengan physical address tertentu yang dapat mengunakan port 2 dan sebagainya.

Fasilitas ini meyebabkan harga sebuah switch manageable mencapai beberapa kali lipat swich biasa, karena harga yang mahal swich yang bisa di-manage jarang di beli oleh perusahaan – perusahaan , namun alasan harga bukan satu – satunya alasan mengapa swich manageable kurang diminati, Alasan lain adalah ketidak mengertian user terhadap kegunaan switch ini, karena rata – rata switch manageable di samakan dengan switch unmanage.

   4. Hub 

Hub adalah bentuk sederhana dari Switch . Hub digunakan untuk jaringan sederhana . Cara kerja Hub adalah menyalin paket data dari sumber yang terkoneksi pada suatu port dan mentransferkannya ke seluruh port yang tersambung pada Hub, jika paket data yang ditransfer sesuai port (komputer) yang dituju maka paket data akan diterima, jika tidak akan diabaikan (ditolak). Saat ini Hub sudah mulai ditinggalkan karena berbagai kelemahan seperti jangkauan , kecepatan transfer data , dan resiko loss data , yang membuat Switch lebih diminati.
Berdasarkan fungsinya Hub dibedakan menjadi 2 macam yakni:
  • Hub Pasif merupakan hub yang berfungsi sebagai pemmisah atau pembagi jaringan, akan tetapi tidak melakukan penguatan sinyal sehingga hub ini tidak membutuhkan tenaga listrik tambahan.
  • Hub Aktif berfungsi sebagai penghubung jalur secara fisik dan penguat sinyal dalam jaringan, Akan tetapi Hub aktif membutuhkan tenaga listrik tambahan untuk bisa bekerja.

   5. Repeater

Repeater adalah perangkat yang digunakan untuk memperluas batas-batas dari daerah jaringan kabel lokal (LAN) atau nirkabel (WiFi). Cara kerjanya dengan memperbarui sinyal-sinyal yang di transmisikan agar mencapai kembali kekuatan dan bentuknya yang semula, guna memperpanjang jarak yang dapat di tempuh. Ini di perlukan karena sinyal-sinyal mengalami perlemahan dan perubahan bentuk selama transmisi. Perangkat Repeater harus 2 alat, yakni untuk menerima sinyal dari server (CLIENT) dan untuk menyebarkan lagi sinyal Wifi (accespoint)
repeater, fungsi, pengertian, gambar, contoh repeater
Fungsi Repeater - Repeater bekerja pada level physical layer dalam model jaringan OSI, Tugas utama dari repeater adalah menerima sinyal dari satu kabel LAN dan memancarkannya kembali ke kabel LAN yang lain. Pada jaringan wireless, repeater diletakkan pada gedung-gedung yang tinggi, menara pemancar, atau dipuncak gunung. hal ini bertujuan agar sinyal yang diterima dapat dipancarkan dan diterima dengan baik, dengan adanya repeater, jarak gelombang yang dapat ditempuh oleh jaringan wireless juga semakin jauh. 
  
   6. Router

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang disebut routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Fungsi routing berguna untuk memilih rute yang terbaik dalam jaringan, sedangkan gateway berfungsi seperti komputer server.

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yaitu router statis dan router dinamis.
  • Static Router (Router Statis)
    Router Statis adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam network yang hanya mempunyai beberapa gateway, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3. Static routing dibuat secara manual pada masing-masing gateway. Jenis ini masih memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil. Stabil dalam arti kata jarang down. Jaringan yang tidak stabil yang dipasang static routing dapat membuat kacau seluruh routing, karena tabel routing yang diberikan oleh gateway tidak benar sehingga paket data yang seharusnya tidak bisa diteruskan masih saja dicoba sehingga menghabiskan bandwith. Terlebih menyusahkan lagi apabila network semakin berkembang. Setiap penambahan sebuah router, maka router yang telah ada sebelumnya harus diberikan tabel routing tambahan secara manual. Jadi jelas, static routing tidak mungkin dipakai untuk jaringan besar, karena membutuh effort yang besar untuk mengupdatenya.
  • Dynamic Router (Router Dinamis)
    Router Dinamis adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya. Dalam sebuah network dimana terdapat jalur routing lebih dari satu rute untuk mencapat tujuan yang sama biasanya menggunakan dynamic routing. Dan juga selain itu network besar yang terdapat lebih dari 3 gateway. Dengan dynamic routing, tinggal menjalankan routing protokol yang dipilih dan biarkan bekerja. Secara otomatis tabel routing yang terbaru akan didapatkan.
    Seperti dua sisi uang, dynamic routing selain menguntungkan juga sedikit merugikan. Dynamic routing memerlukan routing protokol untuk membuat tabel routing dan routing protokol ini bisa memakan resource komputer.

Sumber:

I. Jaringan Komputer

  Jaringan Komputer berdasarkan Area dibagi atas 3 jenis, yaitu;
  1. Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi. Jarak maksimal jaringan LAN kuranglebih 1 km dengan kecepatan Transfer data 10, 100, bahkan sampai 1.000 MBit/s.
  2. Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. Jarak jaringan MAN bisa 10 km - 50 km.
  3. Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. Jarak maksimal jaringan WAN bisa sampai 1.000 km.

II. Topologi Jaringan

Topologi Jaringan Komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan yang lainya sehingga membentuk sebuah Jaringan, topologi biasa di rancang agar kita tau bagaimana jaringan yang akan dibangun.
Sebenarnya Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:

  1. Physical (Fisik), merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat (komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu pola khusus.
  2. Logical (Logika), merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapatberkomunikasi dengan perangkat lainnya.
Pada dasarnya hanya ada 3 jenis Topologi Jaringan, yaitu: Bus, Ring, dan Star, akan tetapi semakin berkembangnya jaman, muncul jenis Topologi baru, seperti: Mesh, Pohon (Tree), Hybrid.

      1. Topologi Bus

Topologi Bus merupakan topologi dimana semua perangakat keras terhubung melalui kabel tunggal yang kedua ujungnya tidak tertutup dan masing-masing ujungnya menggunakan sebuah perangkat terminator. Jika alamat perangkat sesuai dengan alamat pada informasi yang dikirim, maka informasi akan diterima dan diproses. Jika tidak, maka informasi akan diabaikan. Biasanya di Tipologi ini menggunakan Kabel Coaxial dengan konektor BNC.
Kelebihan:
  • Jarak LAN tidak terbatas
  • Layout kabel sederhana
  • Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
Kekurangan:
  • Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
  • Kepadatan lalu lintas.
  • Diperlukan Repeater (Alat untuk memperkuat Sinyal) untuk jarak jauh.

      2. Topologi Ring

Topologi Ring merupakan topologi dimana setiap perangkat dihubungkan sehingga berbentuk lingkaran. Setiap informasi yang diperoleh akan diperiksa alamatnya oleh perangkat jika sesuai maka informasi akan diproses sedangkan jika tidak maka informasi diabaikan. Di Setiap Client (Workstation) akan ada suatu Perangkat (Alat) yang berfungsi untuk Pengirim Data dan Penerima Data. Jika di Client A pengaturannya Pengirim Data lalu Penerima Data, maka di Client B pengaturannya harus "Sama" agar bisa Terhubung. Sehingga Topologi Ring ini "cara kerjanya 1 arah".
Kelebihan:
  • Hemat kabel
  • Kecepatan pengiriman tinggi dari pada Topologi Bus
  • Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan dalam jaringan karena menggunakan konfigurasi point to point
Kekurangan:
  • Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
  • Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah titik/node yang terdapat pada jaringan.
  • Kerusakan salah satu perangkat dapat menyebabkan kelumpuhan jaringan.

      3. Topologi Star

Pada Topologi Star terdapat Perangkat Pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. Sedangkan perangkat lain terhubung dengan perangkat pengendali sehingga pengiriman data akan melalui Perangkat Pengendali. Perangkat Pengendali ini dapat berupa Hub atau Switch. Jika memakai Hub, saat mengirim data, data akan disebarkan ke semua Client yang tersambung pada Pengendali (Hub) sehingga kecepatan Transfer data akan terbagi juga. Jika IP yang dituju cocok, maka data tersebut akan diterima, jika tidak sama akan diabaikan/ditolak. Jika memakai Switch, saat mengirim data, data akan langsung menuju ke IP yang dituju. Sehingga kecepatan Transfer data Tinggi, karena di Switch ada Proses Pengalamatan. Biasanya di Tipologi ini menggunakan Kabel UTP Cat5.

Kelebihan:
  • Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang bersangkutan.
  • Tingkat keamanan termasuk tinggi.
  • Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
  • Akses Kontrol terpusat.
  • Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
  • Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
  • Paling fleksibel.
Kekurangan:
  • Jika Node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
  • Boros dalam pemakaian kabel.
  • Hub/Switch jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
  • Jika menggunakan Switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
  • Biaya jaringan lebih mahal dari pada Topologi Bus atau Ring.

      4. Topologi Mesh (Jala)

Topologi Mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam Topologi ini setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links). Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada Topologi ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports), dengan Catatan "n" adalah banyaknya Komputer. Jika ada 5 Komputer yang akan dihubungkan, maka memerlukan Kabel Koneksi 5(5-1)/2= 10, dan setiap Komputer harus memiliki Port I/O sebanyak 5-1= 4.

Topologi Mesh
Kelebihan:
  • Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
  • Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
  • Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
  • Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
  • Tidak memerlukan protocol tambahan karena tidak ada fungsi switching.
Kekurangan:
  • Biaya cukup mahal, karena membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam Topologi ini, maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O
  • Memerlukan Ruangan yang Cukup Besar, karena terlalu banyaknya kabel.

      5. Topologi Tree (Pohon)

Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara Topologi Bintang dan Topologi Bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau Backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke Hub, sedangkan Hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 ke komputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.

Kelebihan:
  • Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan.
Kekurangan:
  • Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

      6. Topologi Hybrid

Topologi Hybrid adalah kombinasi dari dua atau lebih Topologi berbeda berpadu menjadi satu bentuk baru pada sistem jaringan komputer. Bila Topologi berbeda terhubung ke satu sama lainnya dan tidak menampilkan satu karakteristik topologi tertentu maka bentuk desain jaringan ini baru disebut Topologi Jaringan Hybrid.
Jika Topologi Jaringan Ring Star terdiri dari dua atau lebih Topologi Star terhubung menggunakan Multistation Accses Unit (MAU) sebagai hub terpusat. Dan jika Topologi Jaringan Bus Star terdiri dari dua atau lebih Topologi Star terhubung menggunakan batang bus (Bus batang berfungsi sebagai tulang punggung jaringan).
Topologi Jaringan Ring Star
Topologi Jaringan Bus Star
 
Kelebihan:
  • Kecepatan topologi konsisten, seperti menggabungkan kekuatan dari masing-masing topologi dan menghilangkan kelemahannya. Oleh sebab itu Topologi jaringan hybrid sangat efisien.
  • Jenis topologi dapat dikombinasikan dengan jenis-jenis topologi jaringan komputer lain tanpa harus membuat perubahan apapun pada  topologi yang telah ada.
  • Keuntungan yang menonjol Topologi Hybrid adalah Fleksibilitas. Topologi Jaringan Hybrid dirancang sedemikian rupa sehingga dapat diterapkan untuk sejumlah lingkungan jaringan yang berbeda.
Kekurangan:
  • Karena merupakan penggabungan beberapa bentuk menjadi Topologi Hybrid, maka pengelolaan Topologi  akan menjadi lebih sulit.
  • Dari segi ekonomisnya Jaringan Hybrid sulit dipertahankan karena membutuhkan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan Topologi Jaringan yang murni dalam satu bentuk. Faktor biaya dapat dihubungkan dengan biaya penambahan Hub dan biaya pengkabelan yang meningkat untuk membangun bentuk Topologi ini.
  • Instalasi dan konfigurasi dari Topologi ini sulit karena ada Topologi yang berbeda yang harus dihubungkan satu sama lainnya, pada saat yang sama harus dipastikan bahwa tidak satupun dari node dijaringan gagal berfungsi sehingga membuat instalasi dan konfigurasi Topologi Hybrid menjadi sangat sulit.

III. IP Address

Semakin berkembangnya jaman, Teori bahwa Sistem Jaringan Komputer meliputi Lan, Man, dan Wan itu sudah tidak berlaku, dikarenakan Faktor Area (Jarak) sudah tidak mempengaruhi Jaringan melainkan yang mempengaruhinya adalah IP Address. Ada 2 macam IP Address,yaitu: 

1) IP Private
IP Private adalah IP address yang digunkan untuk lingkup intranet, host yang menggunakan IP Private hanya bisa diakses di linkup intranet saja.  Contoh : IP private akses di LAN modem menggunakan IP Private 192.168.1.1. IP Private terbagi menjadi beberapa kelas, yaitu:
kelas A = 10.0.0.0 – 10.255.255.255.255/8
kelas B = 172.16.0.0 – 172.31.255.255/16
kelas C = 192.168.0.0 – 192.168.255.255/24

2) IP Public
IP Public adalah IP address yang telah ditetapkan oleh InterNIC  dan berisi beberapa buah network ID yang dijamin unik yang digunakan untuk lingkup internet, host yang menggunakan IP public dapat diakses oleh seluruh user yang tergabung diinternet baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui proxy/NAT). IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203. Contoh : IP Public adalah akses Speedy modem yang merupakan IP Public 125.126.0.1
 
IP Address (Internet Protocol Address) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.

   1. IP versi 4 (IPv4)

Alamat IP versi 4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4 yang panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol. Bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Ada beberapa jenis IPv4, yaitu:
1) Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.

2) Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  
3) Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

IPv4 juga terbagi menjadi berbagai kelas, sehingga ada perbedaan antar kelas, seperti ini.

Kelas A 
Kelas A mempunyai nilai oktet pertama 0-127 (0 dan 127 dicadangkan) dengan nilai binernya adalah 00000000 sampai 01111111, maka IP Address A yang valid di gunakan di mulai dari 1.0.0.0 sampai 126.255.255.255 dan default subnetnya adalah 255.0.0.0 yang dapat membentuk 128 jaringan dengan masing-masing jaringan dapat menampung 16.777.214 Host sehingga Ip kelas A ini di gunakan jaringan Host yang berskala besar.
Format penulisannya: 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH

Kelas B
Kelas B nilai mempunyai nilai oktet 128-191 dengan nilai binernya adalah 10000000 sampai 10111111, maka IP Address B yang valid di gunakan di mulai dari 128.0.0.0 sampai 191.255.255.255 dan dengan default subnetnya 255.255.0.0 mempunyai Jumlah Network 16.384 dengan Host 65.534
Format penulisannya: 10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH

Kelas C
Kelas C nilai oktetnya 192-223 dengan nilai binernya adalah 11000000 sampai 11011111, maka IP Address C yang valid di gunakan di mulai dari 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255 dan default subnet nya adalah 255.255.255.0 jumlah Network yang dapat di gunakan 2.097.150 dengan jumlah Host Id 254, Host pengalamatan pada Kelas C hanya di gunakan pada jumlah Host yang kecil.
Format penulisannya: 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH

Kelas D
IP ini digunakan untuk Multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa Komputer. IP ini nilai oktetnya 224-239 dengan nilai binernya 11100000 sampai 11101111, maka IP Address D di gunakan mulai dari 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255.

Kelas E
IP ini digunakan untuk Eksperimen. IP ini oktetnya 240-254 dengan nilai binernya 11110000 sampai 11111111, maka IP Address E di gunakan mulai dari 240.0.0.0 sampai 254.255.255.255.

   2. IP versi 6 (IPv6)

Alamat IP versi 6 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6 yang panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv6 adalah 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.

Sumber:
https://www.google.com/
Definisi Lan, Man, Wan
Topologi Jaringan
Macam Macam Topologi
Topologi Hybrid
IP Address
Macam Kelas IP
Kelas - Kelas IP Address

Laporan Software Aplikasi

      I.            Spesifikasi Software Blender 2.67



1. Processor:
  • 32 bits, Dual Core CPU with at least 2 GHZ, and SSE2 support.
  • (Windows XP SP3, Vista, 7 or 8), (Mac OS X 10.6 and later), (Linux).
2. Ram:
  •      2 GB RAM.

3. VGA:

  • 24 bits 1280x768 display.
  • OpenGL Graphics Card with 256 MB RAM



  II.       Cara Menginstal  Blender 2.67
  1. Anda harus Konek sama Internet dahulu.
  2. Masuk Terminal, lalu Ketikan Perintah seperti ini.
  3. Tunggu Hingga selesai, lalu Ketikan Perintah seperti ini.
  4. Tunggu hingga selesai, lalu Ketikan Perintah seperti ini.
  5. Tinggal di jalankan.

     III.            Hasil Karya Saya + Totorial Pembuatannya

Membuat Efek Es Meleleh dengan Blender 2.67



Cara membuatnya:
  1. Buka Blender 2.67-nya, nanti akan tampil seperti ini.
  2. Hapus “Balok” yang sudah ada sebelumnya. Dengan cara tekan “X”, lalu Klik “Delete”.
  3. Klik “Menu Add”, lalu pilih Text.
  4. Nanti akan Tampil sepeti ini. Gunakan “Scroll” untuk Men-Zoom.
  5. Tekan “R”, lalu tekan “X”. Agar Tulisan-nya Berdiri seperti ini.
  6. Ubah Tulisan dari “Text” menjadi terserah anda, dengan cara Klik kolom yang saya kasih “Kotak Merah” lalu pilih “Edit Mode”. Kalau saya, saya ganti “L I G H T”.
  7. Pada Menu di samping “Klik symbol F”, lalu atur seperti gambar di bawah ini.
  8. Nanti akan seperti ini.
  9. Pilih “Menu Add” lagi, lalu pilih “Mesh” terus klik “Plane”.
  10. Tekan “S”, untuk memperbesar ukuran Alas-nya. Seperti ini.
  11. Klik “View” lalu pilih “Front”. Terus Klik “View” lagi lalu pilih “View Persp/Ortho”. Seperti gambar ini.
  12. Atur hingga seperti ini.
  13. Klik “Menu Add” lagi, terus pilih “Mesh” dan pilih “Cube”. Seperti ini.
  14. Lalu ganti “Viewport Shading” terus pilih “Wireframe”. Seperti yang berada di Kolom Merah di bawah ini.
  15. Lalu untuk memperbesar ukuran tekan “S”, dan atur seperti ini.
  16. Klik “Menu Add” lagi, pilih “Mesh” terus pilih “Plane”. Dan atur hingga seperti ini.
  17. Tekan “Scroll” pada Mouse untuk “Memindah Sisi Tampilan”. Gambar sesunggu-nya akan tampak seperti ini.
  18. Klik “Material”, lalu ganti “Engine”-nya menjadi “Cycles Render”. Lalu Klik “New” seperti ini.
  19. Atur seperti ini.
  20. Klik pada Scene Alas sebelumnya, dengan cara seperti ini. Lalu Klik “New”.
  21. Klik “World”, lalu atur seperti ini.
  22. Ganti Scene pada “Text”, dengan cara seperti pada Lankah No. 20.
  23. Tekan “Alt+C” untuk Meng-Convert, lalu pilih “Mesh from Curve/Metal/Surf/Text”. Seperti ini.
  24. Klik “Physics” lalu pilih “Fluid”, terus atur seperti ini.
  25. Pindah ke Scene “Cube”. Seperti ini.
  26. Klik “Physics” lagi lalu pilih “Fluid”, terus atur seperti langkah – langkah berikut ini. Setelah semua di atur Klik “Bake”.
  27. Tunggu “Fluid Simulation” selesai, seperti ini.
  28. Di sini akan “Mengatur Besar Efek Meleleh-nya” Atur terserah anda, kalau saya, saya buat menjadi 7 seperti ini.
  29. Kembali ke Scene “Text”, lalu atur seperti ini.
  30. Klik Scene “Cube” lagi, lalu Klik “Material”. Terus atur seperti ini.
  31. Klik “View” lalu pilih “Front”. Seperti ini.
  32. Klik Scene “Plane”, lalu atur Tepat di bawah Tulisan “L I G H T”. Seperti ini.
  33. Klik “View” lalu pilih “Align View”, terus pilih “Align Active Camera to View”. Seperti ini.
  34. Nanti akan Tampil seperti ini.
  35. Klik “View” lalu pilih “Properti”.
  36. Lalu “Cek List / Centang” seperti ini. Setelah itu klik “View” lalu pilih “Properti” untuk menghilangkan Menu Properti sebelumnya.
  37. Klik Scene “Cube” lalu klik “Smooth” lalu klik “Flat”.
  38. Klik “Render” lalu klik “Sampling” atur seperti ini. Setelah itu Klik Render seperti di bawah ini.
  39. Tunggu Render-nya hingga selesai.
  40. Kalau mau di Save Gambarnya, Klik “Image” lalu pilih “Save as Image”.