Di sini saya akan menjelaskan penting mengetahui atau mempelajari Object Oriented Programing (OOP) dan beberapa konsep dasar dan term-term yang umum untuk seluruh bahasa Object Oriented Programing (OOP).
Object Oriented Programing (OOP)
Konsep dari object oriented programming (OOP) adalah lebih dari
sekedar sebuah konsep pemrograman, Object oriented programming adalah
cara berpikir tentang aplikasi yang mempelajari untuk berpikir bahwa
aplikasi bukan sekedar prosedur melainkan sebagai object dan real
entity. Object yang dimaksud disini memiliki pengertian suatu modul yang
mengkombinasikan antara data dan kode program yang bekerja sama dalam program dengan melewatkan proses satu sama lain. Jadi object oriented
programming merupakan cara yang paling efisien untuk menulis program
komputer yang sangat mudah untuk di kombinasikan dan untuk dipergunakan
kembali.
Object oriented programming lebih memfokuskan kepada manipulasi object.
Kenapa seorang programmer harus mempelajari object oriented programming
bahkan seorang programmer yang tidak pernah bekerja dengan object
oriented programing pun harus mempelajarinya juga. Hal ini dikarenakan
pada suatu hari nanti semua bahasa pemrograman akan menambahkan
kemampuan object oriented programming pada bahasanya.
Object oriented programming yang paling populer adalah java dan C++,
tetapi visual basic pun sudah ikut menambahakan kemampuan ini sejak
meluncurkan VB 4.0.3 . Saya akan mulai menjelaskan beberapa konsep dasar dan
term-term yang umum untuk seluruh bahasa Object Oriented Programing :
1. Class
Class adalah kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam
suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebuah class adalah dasar dari
modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah
class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang
non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada,
dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat
mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak
menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan
terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui
program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari
masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.
2. Objects
Object adalah sebuah structure yang menggabungkan data dan prosedur
untuk bekerja bersama-sama. Objek merupakan dasar dari modularitas dan
struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek. Dalam term
OOP, object adalah sebuah structure yang menggabungkan data dan prosedur
untuk bekerja bersama-sama. Contoh, jika kamu tertarik dalam pelacakan
data yang dihubungkan dengan produk, kamu akan menciptakan sebuah object
produk yang bertanggung jawab untuk me- maintenance dan bekerja dengan
data yang bersinggungan dengan produk. Jika kamu ingin kemampuan
mencetak dalam aplikasi kamu, kamu harus bekerja dengan sebuah object
printer yang bertanggung jawab untuk data serta metode yang digunakan
untuk berinteraksi dengan printermu. Di dalam Object juga ada beberapa kata-kata Asing seperti:
- Method adalah merupakan suatu operasi berupa fungsi-fungsi yang dapat dikerjakan oleh
suatu object. Method didefinisikan pada class akan tetapi dipanggil melalui object.
Contoh : pada object mangga : terdapat method ambilRasa , kupasKulit dan lain-lain.
- Behavior adalah tingkah laku yang dapat dilakukan oleh objek, behavior adalah kelakuan atau sifat dari Object seperti mobil tadi bisa melaju, membelok, membunyikan klakson dan lain sebagainya
- Contruktor adalah merupakan suatu method
yang akan memberikan nilai awal pada saat suatu objek dibuat. Pada saat
program dijalankan, constructor akan langsung memberikan nilai awal
pada saat perintah new, membuat suatu objek
Pada saat kita bekerja dengan constructor, hal mendasar yang perlu diperhatikan, yaitu :
3. Abstraction
Ketika membangun objects dalam aplikasi OOP, adalah penting untuk
menggabungkan konsep abstraction ini. Jika kamu membangun aplikasi
shipping, kamu harus membangun object produk dengan atribut seperti
ukuran dan berat. Warna adalah contoh informasi yang tidak ada
hubungannya dan harus dibuang. Tetapi ketika kamu membangun order-entry
application, warna menjadi penting dan harus termasuk atribut object
produk.
4. Encapsulation
Ciri penting lainnya dari OOP adalah encapsulation. Encapsulation
adalah sebuah proses dimana tidak ada akses langsung ke data yang
diberikan, bahkan hidden. Jika kamu ingin mendapat data, kamu harus
berinteraksi dengan object yang bertanggung jawab atas data tersebut. Dalam contoh inventory, jika kita ingin melihat atau
mengupdate informasi atas produk, kita seharusnya bekerja melalui object
produk. Untuk membaca data, kita mengirimkan pesan ke object produk,
kemudian object produk akan membaca pesan dan mengirim pesan balik ke
kamu. Object produk mendefinisikan bahwa operasi dapat dilakukan pada
data produk. Jika kamu mengirim pesan untuk memodifikasi data dan jika object produk menentukan bahwa permintaan itu valid maka permintaan
tersebut akan dilakukan dan akan mengirimkan pesan balik bersama
hasilnya.
Dengan melakukan encapsulasi pada data, berarti kamu membuat data
dari sistemmu lebih secure dan terpercaya. Karena kamu mengetahui
bagaimana data diakses dan operasi apa yang sedang berjalan pada data.
Hal ini membuat maintenance program menjadi lebih mudah. Kamu juga dapat
memodifikasi metode yang digunakan untuk kerja pada data, dan jika kamu
tidak merubah bagaimana metode itu diminta dan tipe response dikirim
balik, maka kamu tidak dapat merubah object lain dengan menggunakan
metode tersebut.
5. Polymorphism
Polymorphisms adalah kemampuan 2 buah object yang berbeda untuk
merespon pesan permintaan yang sama dalam suatu cara yang unik.
Bagaimana hal ini berhubungan dengan OOP? Kamu dapat membuat objects
yang dapat merespon pesan yang sama dalam implementasi yang unik.
Contohnya, kamu dapat mengirim pesan print ke object printer yang akan
mencetak pada printer, dan kamu juga dapat mengirim pesan yang sama ke
object screen yang akan menuliskan pada screen monitor. Dalam OOP, kamu
menerapkan tipe polymorphism melalui proses yang disebut overloading.
Kamu dapat mengimplementasikan metode yang berbeda pada sebuah object
yang mempunyai nama yang sama.
6. Inheritance
Menggunakan inheritance dalam OOP untuk mengklasifikasikan objects
dalam program sesuai karakteristik umum dan fungsinya. Hal ini akan
membuat pekerjaan bersama object lebih mudah dan lebih intuitif. Hal ini
juga membuat programming lebih mudah karena memungkinkan kita untuk
mengkombinasikan karakteristik umum kedalam object parent dan mewariskan
karakteristik ini ke child object.
7. Aggregation
Aggregation adalah kondisi ketika object berisi gabungan dari
object-object yang berbeda dan bekerja bersama. Contoh mesin pemotong
rumput terdiri dari object roda, objects mesin, object pisau dan
lain-lain. Object mesinpun merupakan gabungan dari berbagai object.
Kemampuan untuk menggunakan aggregation dalam OOP adalah satu feature
yang powerful yang memungkinkan model menjadi akurat.
Pemrograman visual membawa OOP ke level berikutnya. Tujuan
pemrograman visual adalah agar pemrograman menjadi lebih mudah bagi para
programmer dan lebih mudah diakses oleh kalangan nonprogrammer dengan
meminjam bahasa OOP, dan mempraktikanya secara grafis atau visual.
Pemrograman visual memungkinkan pengguna untuk lebih focus pada
pemecahan masalah ketimbang cara menangani bahasa pemrograman.
SUMBER: